PJJ di Mata Guru PAUD
Oleh : Bunda Diana Masdik
Marwahrakyat.com, BALIKPAPAN -- Di saat pandemi Covid-19 ini, banyak terjadi perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran di semua jenjang pendidikan. Tak terkecuali pada ranah Pendidikan Anak Usia Dini. Guru dituntut harus menguasai IT, sama halnya guru pada tingkat satuan pendidikan lainnya yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas /Kejuruan hingga di Perguruan Tinggi.
Beberapa pilihan dihadapkan pada si penebar ilmu yang harus digugu dan ditiru. Mampukah mengoptimalkan perannya dalam situasi dan kondisi pandemi yang bertambah dahsyat di beberapa daerah di negeri tercinta ini. Dengan gelar yang beragam, zona merah, zona hijau dan lainnya.
Untuk itu kebijakan yang diterapkan dalam menyesuaikan masa sulit yang luar biasa dan bertujuan pula memutus rantai penyebaran virus tersebut, guru harus bisa menerapkan PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh) yaitu pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya ( guru) berada terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
PJJ dalam pelaksanaannya juga dimaksudkan sebagai peningkatan perluasan dan pemerataan akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan. Juga berfungsi sebagai bentuk pendidikan peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan tatap muka tanpa mengurangi kualitas pendidikan.
Bagaimana PJJ ini dari sudut mata Guru PAUD. Satu hal yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Terbiasa tatap muka, bertemu langsung dengan peserta didik. Menyapa bertatapan, saling melihat. Berjabat tangan dan saling memberi salam dan terkadang pelukan kasih sayang dari sang guru tanpa memandang kasta atau wangi tidaknya anak didiknya. Kini semua hanya tinggal kenangan selagi pandemi masih bernaung di bumi pertiwi. Kini mengawali kebiasaan baru yang sudah berlangsung kurang lebih enam bulan bagi daerah yang terlabel zona merah.
Guru PAUD harus melek IT, inilah tuntutan yang wajib dipatuhi. Memberikan pembelajaran dalam jaringan. Suka tidak suka harus tetap dilaksanakan demi keberlangsungan pendidikan anak usia dini di sekolahnya masing-masing.
Kendala yang terkadang dihadapi oleh guru PAUD adalah (1) Kurang /tidak menguasai IT dengan baik (2) Jaringan tak bersahabat (3) Kuota Internet yang tak memadai (4) Tak dapat mendampingi secara langsung. Hal ini juga berdampak pada orang tua di rumah, di mana sebagian orang tua berada pada kriteria seperti di atas.
Peran Kepala sekolah sangat besar sebagai pemimpin dan pengambil kebijakan serta penanggungjawab atas keberlangsungan pembelajaran ini. Semua kendala harus dipikirkan dan dipecahkan bersama. Demi keberlangsungan PJJ yang menjadi solusi demi kesehatan dan pendidikan yang harus dilaksanakan.
Tetapi peran Kepala Sekolah tak serta merta menjadi solusi, tetapi adanya persamaan persepsi bersama guru dan orang tua. Hal ini penting sekali agar pendidikan jarak jauh ini berlangsung dengan baik dan meminimalkan kendala negatif yang dapat menghambat.
Kini peran guru terbantukan oleh pendampingan orang tua saat mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Anak Usia Dini memang harus didampingi. Karena mereka adalah peniru ulung, try to try eror adalah kegiatan mereka saat ingin mengetahui sesuatu yang menarik perhatiannya.
Oleh sebab itu PJJ akan berhasil dengan adanya kerjasama dari seluruh elemen yang terlibat. Menuntaskan peran sesuai ranahnya. Saling bersinergi untuk membangun komunikasi positif. Tak ada pasangka buruk. Berniat mendidik bersama walau dengan cara yang tak biasa. Tanpa tatap muka seperti yang diterapkan di TK Melati Balikpapan. Dari awal tahun ajaran baru dengan daring Vicall WA, Voice dan video pembelajaran. Awalnya terasa canggung, tetapi kini menyenangkan. Belajar mensyukuri apapun yang terjadi di depan mata. Semua pasti ada hikmahnya di balik pandemi Covid-19 ini.
Guru PAUD pasti bisa melaksanakan amanah PJJ ini. Orang tua pasti mampu mendampingi buah hatinya. Bersama-sama menciptakan suasana menyenangkan bagi anak disaat pembelajaran daring dilaksanakan. Badai pasti berlalu, cepat atau lambat. Terpenting adalah niat untuk menuntaskan kewajiban sebagai pemberi dan pendamping dalam pendidikan untuk anak.
Balikpapan, 23 September 2020
Catatan Kecil Kepsek TK Melati
Berita Lainnya
Ahok: Kok DPRD takut banget sih sama saya?
Hasrat Menjadi Pemimpin
Simak Sambutan Penuh Hikmah Ahmad Syaikhu dalam Diklat Kepemimpinan Tingkat Nasional
Ada Kritikan FORMASI RIAU Dianggap hanya Mencari Panggung Semata, Kita Akan Buktikan Kata DR. Muhammad Nurul Huda, SH.,MH
Marlis Syarif : Keteladanan dari Kades Sungai Raya Produksi Masker Sendiri
Mendukung Kegiatan TMMD Ke 105 Kodim 0313/ KPR Danramil 09/Langgam Beri Materi Pembekalan Anggota Satgas Karhutla
FORMASI Riau Ingatkan Tim Seleksi Perusda Rohul Jaya Syarat Integritas Ditambahkan Sesuai Permendagri
Dr. Gamal: Pejuang Politik PKS Harus Berpolitik Dengan Gaya Baru
Surat Permohonan Penertiban 1 Juta Hektar Lahan di Riau Akan Melayang
Novrizon: Sebelum Ujian, Peserta akan Jalani Orientasi
Fitrah Manusia dan Etos Kerja Menuju Sukses
Bati Tuud Koramil 09/Lgm, Dengan Materi Belneg Diharapkan Pemuda Handal Di Bidangnya